MISTERI SEBUAH BATU DI JERMAN DAN AUSTRALIA

RIFAN FINANCINDO 

RIFAN FINANCINDO - SEMARANG, Formasi batuan di Kota Blankenburg Jerman tampak unik di mata wisatawan. Legendanya, bebatuan itu konon dibangun oleh iblis.

Berlokasi di Kota Blankenburg yang berjarak kurang dari dua jam perjalanan darat dari Berlin, traveler dapat menjumpai formasi batuan Teufelsmauer yang jadi destinasi wisata populer. Teufelmauer artinya Tembok Iblis.

Kenapa namanya menyeramkan, karena ada legenda yang menyelimutinya. Dilihat detikTravel dari situs resmi Pariwisata Blankenburg, Senin (10/4/2017) masyarakat setempat percaya kalau bebatuan itu erat kaitannya dengan iblis.

Kisahnya, area berbatu di dekat Teufelsmauer dipercaya sebagai area dansa iblis, sedangkan tembok batunya disebut sebagai dinding iblis. Kisahnya sendiri juga ditulis dalam salah satu cerita Brothers Grimm yang populer.

Konon dibuat oleh iblisKonon dibuat oleh iblis (dok blankenburg tourismus)

Alkisah, dewa tengah bertempur dengan Iblis untuk menentukan penguasa di bumi. Sang iblis pun diberi waktu semalam untuk membuat pagar pemisah untuk membagi bumi jadi dua.

Semalam bukan waktu yang lama, dan iblis pun tidak dapat menyelesaikan pagar pembatasnya. Akhirnya yang iblis tidak mendapat bagian dan menghancurkan pagar yang telah dibangunnya. Konon pagar itu adalah formasi batuan Teufelsmauer kini.

Secara fisik, formasi batuan Teufelsmauer memang terbilang unik dan tak biasa. Bebatuan yang ada tampak berdiri memanjang, hanya saja dengan sela-sela di antaranya yang tampak bak tembok tua.

Bentuknya tampak unikBentuknya tampak unik (dok blankenburg tourismus)

Menurut para ilmuwan, formsi batuan Teufelsmauer yang bolong sebagian disebabkan oleh erosi dari air yang mencair pada akhir zaman es. Alasan ini mungkin paling masuk akal.

Terlepas dari kebenaran kisahnya, formasi batuan Teufelsmauer ini tentunya sangat unik dan sayang untuk dilewatkan jika liburan ke Jerman. Traveler ada yang mau melihatnya langsung?

Sebuah destinasi bakal makin asyik kalau ada legendanya. Di Australia ada tebing batu Three Sisters yang konon jelmaan 3 gadis Aborigin.

Blue Mountains adalah kawasan pegunungan di New South Wales, Australia, yang punya banyak destinasi wisata. detikTravel diajak Golden Rama Tours & Travel dan Destination NSW untuk menjelajah kawasan ini pada Selasa (18/4/2017).

Musim gugur adalah waktu yang tepat untuk datang ke Blue Mountains, karena kita bisa melihat dedaunan memerah dan menguning. Mobil membawa kami ke Echo Point di Katoomba.

Echo Point adalah tempat terbaik untuk melihat panorama Jamison Vaalley di sisi selatan Blue Mountains. Bentuknya adalah dek observasi outdoor dua tingkat, seperti teras atau balkon yang muat ratusan orang. Tingkat yang bawah dicebut Queen Elizabeth Lookout karena Ratu Elizabeth pernah melihat pemandangan di sini pada 12 Februari 1954.

Kisah 3 Gadis Menjadi Batu di AustraliaPemandangannya dahsyat (Fitraya/detikTravel)

Selain hutan dan lembah, daya tarik utamanya adalah Three Sisters di sebelah kiri Echo Point. Ini adalah formasi batuan membentuk 3 menara batu yang bersebelahan. Pemandu kami mengatakan Three Sisters punya kisah legenda dari Suku Aborigin.

Legendanya adalah tentang tiga gadis dari Suku Katoomba bernama Meehni, Wimlah dan Gunnedoo. Tiga gadis ini saling suka dengan 3 pria dalam Suku Napean, padahal sudah jelas dalam hukum adat mereka tidak boleh menikah.

Akhirnya terjadilah pertempuran antar suku. Atas permintaan ayah ketiga gadis itu, seorang dukun menyihir mereka menjadi batu dengan harapan mengubahnya menjadi manusia kembali setelah perang usai. Namun sang dukun mati dalam pertempuran dan tak ada lagi yang bisa mengembalikan ketiganya jadi manusia.

Legenda tinggallah legenda. Dari penampakan, batu ini sama sekali tidak mirip orang. Penjelasan ilmiahnya malah lebih masuk akal.

Kisah 3 Gadis Menjadi Batu di AustraliaJembatan ke batu Three Sisters (Fitraya/detikTravel)

Secara geologis tiga bukit batu ini dibentuk oleh erosi tanah. Batu pasir lembut dari Blue Mountains mudah terkikis dari waktu ke waktu oleh angin, hujan dan sungai, menyebabkan tebing tersebut menjadi 3 tebing batu yang menjulang seperti menara.

Kita bisa trekking mendekati 3 menara batu itu, ke tempat yang disebut Giant Stairway. Bahkan wisatawan disediakan jembatan untuk mencapai First Sister, menara batu pertama.

Trekking menuju Three Sisters juga mengasyikkan. Kalau beruntung, kita bisa melihat aneka fauna Australia. Saya beruntung bisa melihat kakaktua Crimson Rosella (Platycercus elegans) yang endemik Australia.

Kisah 3 Gadis Menjadi Batu di AustraliaKakaktua Crimson Rosella (Fitraya/detikTravel)

Karena kekayaan alam, flora, fauna dan budaya Aborigin, Blue Mountains masuk menjadi destinasi Warisan Dunia UNESCO tahun 2000. Namun sayang, batuan lunak di sekitar Echo Point, kerap jadi sasaran vandalisme turis dengan cara diukir-ukir menjadi nama orang.

Echo Point bisa diakses gratis oleh wisatawan, trekking ke Three Sisters juga tidak bayar. Masih banyak destinasi wisata di Blue Mountains dan Katoomba selain Echo Point dan Three Sisters.

Katoomba berjarak 104 km dari pusat Kota Sydney yang bisa dicapai dalam waktu 2 jam. Kamu wajib datang ke sini!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Global Masih Volatil, Potensi Harga Emas Melesat Terbuka

Wall Street Anjlok Tersengat Memanasnya Ketegangan Rusia-Ukraina

PETUGAS VETERAINER DATANG UNTUK ANALISA KEMATIAN KAMBING YANG MENDADAK