ELSA, MENINGGAL AKIBAT ASAM LAMBUNG

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

PT RIFAN FINANCINDO - SEMARANG, Elsa Putri Julita (20) meninggal beberapa jam sebelum melangsungkan pernikahannya dengan Darmadi (19). Berdasarkan pemeriksaan, dokter setempat menyebutkan Elsa meninggal akibat asam lambung, yang kemudian membuatnya sesak napas.

Menurut pakar kesehatan pencernaan dari RS Cipto Mangunkusumo (RSCM), Dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, FINASIM, penyakit asam lambung pada dasarnya tidak bisa sampai menimbulkan kematian. 

Kematian mendadak yang dialami Elsa bisa saja dipicu oleh berbagai faktor penyebab lain, tumpang tindih dengan riwayat asam lambung yang dimilikinya. Pemicu lainnya yakni seperti serangan jantung, kelainan irama jantung, atau juga karena tersedak sehingga mengganggu jalan napas.

Selain itu, kondisi ini juga dipicu oleh gangguan pada pembuluh darah di otak. "Intinya ada faktor lain yang mendasarinya, bukan karena asam lambungnya naik saja lalu meninggal begitu," tutur dr Ari.
Terkait keluhan sesak napas dan nyeri dada yang dialami oleh Elsa, dr Ari menjelaskan bahwa kondisi ini memang bisa saja diakibatkan oleh asam lambung yang naik. Namun seperti disebutkan sebelumnya, kondisi ini multifaktor sehingga penyebabnya bisa bermacam-macam.

"Jadi asam lambungnya naik, lalu sesak napas dan rasanya seperti tercekik begitu kan. Bisa memang, apalagi kalau pasien panik, itu asamnya makin naik. Banyak faktornya," tutur dr Ari.

Elsa dinyatakan meninggal di rumah sakit setempat di Palembang pada Sabtu (6/5) silam. Sebelumnya ia mengeluh nyeri dada dan sesak napas sampai akhirnya dibawa ke rumah sakit. Di UGD, Elsa sempat mendapatkan pertolongan namun nyawanya tidak dapat diselamatkan. Menurut ayah Elsa, Dwi Sayahrial (47), dokter mengatakan putrinya terkena asam lambung yang membuat napasnya sesak.

 Darmadi (19 ) mengingat betul momen itu: calon istrinya, Elsa Putri Julita (20), sakit mendadak dan meninggal sebelum akad nikah. Dia juga ingat permintaan-permintaan Elsa. 

Darma—panggilan Darmadi, tengah membongkar riasan kamar pengantin saat  berkunjung ke rumah keluarga Elsa di Jalan Sako Pancasila Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (9/5) malam. Pria yang berprofesi sebagai pekerja bangunan itu mengungkapkan hubungan asmara dengan Elsa terjalin 5 tahun lalu. 

"Karena sudah terlalu lama (menjalani hubungan asmara), kami sepakat menikah," kata Darma.

Sebulan sebelum menikah, kata Darma, Elsa keluar dari tempat bekerja. Dia mempersiapkan persyaratan pernikahan dan kebutuhan resepsi. Sementara Darma mengumpulkan modal untuk pernikahan. 

"Dia berharap mandiri, mengontrak rumah sendiri agar tidak tinggal sama orang tua," ujar Darma. Darma menyanggupi.

Saat-saat Terakhir dan Permintaan Elsa sebelum Meninggal Jelang NikahCalon mempelai pria, Darmadi (Foto: Dok Pribadi Keluarga Elsa)
Pada malam hari sebelum akad, Darma sempat bersenda gurau dan meminta Elsa untuk tidak di kamar saja, tetapi ikut bantu cuci piring di dapur. Tak disangka, keesokan harinya atau tepat di hari pernikahan, Sabtu (6/5), Elsa sakit dan meninggal di rumah sakit dengan diagnosis sakit asam lambung.

Sementara ayah Elsa, Sayahrial (47), mengatakan seminggu sebelum menikah, Elsa sedikit manja. Dia minta disuapi makan. Juga minta berbagai minuman jus.

"Padahal biasanya tidak pernah seperti itu," ujar Sayahrial.

Sayahrial dan istrinya, Yuliana Agustina (45), menganggap permintaan wajar. Pasalnya hal seperti itu sering terjadi saat akan melepas masa lajang. Ternyata itu adalah saat-saat terakhir bercengkerama dengan keluarga. Elsa meninggal setengah jam sebelum mengucap akad nikah dan dimakamkan di hari seharusnya resepsi pernikahan digelar. 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Global Masih Volatil, Potensi Harga Emas Melesat Terbuka

PETUGAS VETERAINER DATANG UNTUK ANALISA KEMATIAN KAMBING YANG MENDADAK

Aneka Gethuk Jajan khas jawa Tengah