Penutupan Saham AS Mengecewakan,Terbebani Saham Perawatan Kesehatan

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

PT RIFAN FINANCINDO - SEMARANG, Ekuitas AS tergelincir pada Kamis ini, berjuang untuk melanjutkan reli yang didorong oleh kenaikan suku bunga Federal Reserve karena terbebani oleh harga sentimen minyak membebani.

Minyak mentah, -0,53% harga turun 0,3% pada $ 48,71 per barel, menyusul lonjakan awal sekitar 1% karena melemahnya dolar AS, di tengah kekhawatiran melimpahnya pasokan baru.
Indeks S&P 500, -0,12% turun 4 poin, atau 0,2%, menjadi 2381, dengan saham perawatan kesehatan dan sektor utilitas memimpin penurunan, sedangkan sektor energi menurun 0,4%. Saham finansial, teknologi dan saham konsumen-discretionary merupakan satu-satunya titik terang di antara 11 sektor acuan luas pasar.
Indeks Dow Jones Industrial Average, -0,08% menurun 21 poin, atau 01%, menjadi 20.925, karena saham DuPont DD, -1,12% turun 1,1% dan Chevron Corp., -1,07% turun 0,9%.
Indeks Nasdaq Composite, + 0,03% menurun sekitar satu poin menjadi 5899, setelah sempat diperdagangkan di atas rekor penutupan 1 Maret lalu.
Saham AS mengakhiri hari lebih rendah pada hari Kamis dengan indeks utama terbebani oleh penurunan di saham perawatan kesehatan dan utilitas. Harga minyak yang bervolatil juga menempatkan tekanan pada saham energi.
S & P 500 turun 3,93 poin, atau 0,2%, untuk ditutup di level 2,381.33. Nasdaq Composite yang sempat diperdagangkan di atas level penutupan tinggi sebelumnya, menyerahkan gainnya, untuk menyelesaikan hari hampir tidak berubah, di level 5,900.76.
Indeks Dow Jones Industrial Average tergelincir 16,30 poin atau kurang dari 0,1%, ke level 20,933.80.
Federal Reserve pada hari Rabu meningkatkan suku bunga acuan untuk ketiga kalinya dalam satu dekade, yang mana hal itu memberikan rasa waswas di antara beberapa pelaku pasar. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Global Masih Volatil, Potensi Harga Emas Melesat Terbuka

Wall Street Anjlok Tersengat Memanasnya Ketegangan Rusia-Ukraina

PETUGAS VETERAINER DATANG UNTUK ANALISA KEMATIAN KAMBING YANG MENDADAK